Beda Sesak Napas dan Batuk Covid-19 dengan Asma dan Batuk Biasa, Kamu Wajib Tahu…

BERITAKARYA.COM, JAKARTA – Ini beda sesak napas dan batuk gejala Covid-19 dengan sesak napas dan batu karena penyakit asma atau flu biasa. Menurut Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA), ada beberapa hal yang bisa dipahami untuk membedakan Covid-19 dan asma seperti dikutip, Senin (21/6/21).

Sesak napas karena asma

Salah satu tanda yang bisa menjadi pembeda antara sesak napas COVID-19 dan asma adalah dari lamanya durasi sesak napas. Pada pengidap penyakit asma, sesak napas yang dialami bisa berlangsung dalam waktu yang singkat hingga berjam-jam.

Selain itu, sesak napas pada pengidap asma sering disertai dengan gejala lainnya, yaitu mengi atau napas bunyi. Penderita asma juga biasanya tidak mengalami demam, kecuali disertai dengan infeksi pada saluran pernapasannya. Sesak napas yang dirasakan itu juga tidak menimbulkan rasa nyeri pada otot.

Sesak napas karena Covid-19

Sementara sesak napas akibat infeksi COVID-19, bisa berlangsung cukup lama, sekitar 7-25 hari. Berbeda dengan penderita asma, gejala sesak napas COVID-19 ini tidak disertai dengan napas yang berbunyi. Sesak napas ini termasuk gejala yang cukup sering dialami pasien COVID-19. Biasanya, gejala ini disertai dengan gejala khas lainnya, seperti batuk kering, nyeri sendi atau otot, dan demam.

Sesak napas yang dialami pasien COVID-19 bisa ringan, bisa juga cukup parah dan berlangsung lama. Namun, pada kasus lain itu bisa menyebabkan pneumonia, ARDS, dan disfungsi atau kegagalan multi-organ.

Kenapa pasien Covid-19 bisa mengalami sesak napas?

Dikutip dari Medical News Today, saat virus Corona menginfeksi jaringan paru, virus itu akan menyebar dengan cepat dan bisa mempengaruhi sel-sel epitel yang melapisi saluran udara. Setelah itu, sistem kekebalan akan merespons dengan melepaskan sel yang menyebabkan peradangan pada jaringan yang terkena virus.

Saat respons imun inflamasi terus terjadi, ini yang akan menghambat transfer gas secara teratur, termasuk oksigen, di paru-paru dan cairan bisa menumpuk. Hal inilah yang bisa menyebabkan pasien Covid-19 sesak napas.

Beda batuk Covid-19 dengan batuk biasa

Batuk termasuk gejala yang paling umum dialami pasien COVID-19. Tetapi, tidak semua keluhan batuk menandakan terinfeksi COVID-19. Lalu, apa perbedaan batuk biasa dengan batuk sebagai gejala COVID-19?

Waktu kemunculan

Waktu kemunculan gejala batuk adalah hal pertama yang harus diperhatikan. Menurut spesialis paru dr Budhi Imansyah, SpP, FISR, dari Primaya Hospital Bekasi Barat, batuk karena Covid-19 muncul secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas dan terus-menerus.

Selain itu, batuk biasanya disebabkan oleh kondisi tertentu. Misalnya baru saja terpapar kotoran, asap kendaraan, atau karena perubahan cuaca. Sedangkan pada kasus Covid-19, batuk datang tiba-tiba tanpa ada penyebab lain.

Batuk kering

Pada pasien yang terinfeksi Covid-19, gejala batuk biasanya tidak disertai dahak atau disebut batuk kering. Batuk kering karena Covid-19 juga terdengar lebih berat dan berasal dari paru-paru bagian bawah.

Namun, kamu juga harus tetap waspada jika kamu mengalami batuk berdahak. Menurut dr Budhi, pasien Covid-19 juga bisa mengalami batuk berdahak jika sudah ada di kondisi yang lebih serius. Batuk berdahak pada pasien Covid-19 bisa disebabkan oleh cairan yang mengisi paru-paru hingga dapat menimbulkan pneumonia.

Ada gejala lain

Batuk adalah satu dari sekian banyak gejala pada pasien yang terinfeksi Covid-19. Kalau kamu menemukan gejala lain seperti demam, hilangnya indera penciuman dan perasa, nyeri dan ngilu di seluruh badan, kelelahan, sakit kepala, sampai sakit tenggorokan, ada baiknya kamu segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat karena itu adalah gejala lain Covid-19. (*/health/bbs)

Tinggalkan Balasan