Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp 5.935 T, Ini Daftar Negara Pemasoknya, Ternyata Singapura Nomor…

BERITAKARYA.COM, JAKARTA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengkhawatirkan jumlah utang Indonesia saat ini. Sesuai dengan audit utang dan bunga yang semakin tinggi, ke depan bisa mempengaruhi kemampuan bayar.

Terbesar, sumber utang tersebut adalah Utang Luar Negeri (ULN). Dari data Bank Indonesia (BI) ULN Indonesia saat ini tercatat US$ 418 miliar atau sekitar Rp 5.935 triliun.

Dikutip dari Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Juni 2021 ada 21 daftar negara yang memberi utang ke Indonesia. Seperti Singapura, Amerika Serikat (AS) hingga Jepang. Berikut urutannya:

 1. Singapura, US$ 68,015 juta

2. Amerika Serikat, US$ 30,816 juta

3. Jepang, US$ 28,154 juta

4. China, US$ 21,448 juta

5. Hong Kong, US$ 13,244 juta

6. Negara Asia lain, US$ 10,396 juta

7. Korea Selatan, US$ 6,480 juta

8. Negara-negara sindikasi, US$ 5,846 juta

9. Belanda, US$ 5,744 juta

10. Jerman, US$ 5,565 juta

11. Amerika lainnya, US$ 4,721 juta

12. Perancis, US$ 4,111 juta

13. Inggris, US$ 3,886 juta

14. Eropa lainnya, US$ 3,048 juta

15. Australia, US$ 2,338 juta

16. Swiss, US$ 2,211 juta

17. Afrika, US$ 775 juta

18. Austria, US$ 497 juta

19. Spanyol, US$ 279 juta

20. Belgia, US$ 70 juta

BPK menilai rasio utang Indonesia terhadap penerimaan sudah mencapai 369%. Angka ini dinilai jauh di atas rekomendasi International Debt Relief (IDR). Standar IDR untuk rasio utang yang stabil berada di kisaran 92%-176%. Lalu jika melihat rekomendasi Dana Moneter Internasional (IMF) berada di angka 90% – 150%.

Sementara itu untuk rasio debt service terhadap penerimaan sebesar 46,77% melampaui rekomendasi IMF sebesar 25-35%. Indonesia juga mempunyai utang ke sejumlah lembaga keuangan dunia. Mulai dari ADB (Asian Development Bank), hingga IMF (International Monetary Fund).

Total utang terbesar disumbangkan IBRD (International Bank for Reconstruction and Development), sebesar US$ 18,017 juta. Bila ditotal keseluruhan, jumlah utang Indonesia ke organisasi internasional ini mencapai US$36,115 juta. (*/detikfinance)

Tinggalkan Balasan