Golkar Gandeng Habib dan Ulama NU Percepat Program Vaksinasi Covid-19
BERITAKARYA.COM, JAKARTA – Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto melakukan koordinasi virtual dengan para Habib, Kiai dan Ulama Nahdlatul Ulama (NU), untuk mempercepat membantu program vaksinasi nasional guna menghentikan penyebaran Covid-19 dari Indonesia, Minggu malam (18/7/21).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengatakan, jika Indonesia harus segera bangkit dan keluar dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini. Airlangga Hartarto juga menyinggung persoalan varian Delta dari Covid-19, yang saat ini semakin menghantui tanah air.
“Terutama terkait varian Delta, ini juga terjadi di Amerika Serikat dan juga Inggris. Penularannya sangat cepat. Program pemerintah dalan penanganan Covid-19 salah satunya adalah program vaksinasi nasional yang harus di genjot hinggal pelosok daerah,” kata Airlangga.
Di hadapan para ahli agama Islam itu, Menteri Airlangga mengungkapkan, jika pemerintah sudah menyiapkan 436 juta dosis vaksin Covid-19 sampai akhir tahun.
“Saat ini sudah disuntik (vaksin Covid-19) ke 58 juta penduduk Indonesia. Mungkin 2-3 hari ke depan ini bisa mencapai 60 juta. Dan per hari ini, vaksin Sinovac yang tersedia 65 juta dosis,” ujarnya.
Dengan ketersediaan vaksin Covid-19 itu, Menteri Airlangga berharap para Kiai, Habib dan para ulama NU bisa membantu melakukan sosialisasi ke masyarakat agar mau menjalani vaksinasi Covid-19.
“Terutama kita ingin menghindari variam delta yang ganas ini. Salah satu mengantisipasinya adalah vaksinasi. Meski vaksinasi tidak menjamin tidak tertular, namun vaksinasi akan membantu jika tertular tidak separah bagi yang belum di vaksinasi,” ungkap Menteri Airlangga.
“Karena dari data survei (tentang tingkat kepercayaan terhadap vaksin Covid-19) 36 persen masyarakat tidak percaya vaksin. Saya berharap, para habib, para kiai, para tokoh masyarakay yang telah hadir bisa membantu,” sambungnya.
Lebih lanjut, Menteri Airlangga membeberkan data, jika pada hari ini yang paling banyak tertular Covid-19 adalah kluster keluarga. “Kluster terbanyak kalau melihat dari data adalah kluster keluarga. Nah di pulau Jawa ini menjadi pusat dari penyebaram Covid-19,” tutup Menteri Airlangga. (*/kgc)