Sudaryono Ketua Umum APPSI 2021-2026, Uis & Sepatu Bunut dari HM Husni Hingga Kisah Peminum Kopi

BERITAKARYA.COM, BERASTAGI – Sudaryono berhasil terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPP APPSI) dalam Musyawarah Nasional (Munas) IV di Mikie Holliday Hotel & Resort, Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), yang berakhir Minggu dini hari (22/8/21).

Ketua Umum DPP APPSI demisioner Ferry Juliantono menyerahkan LPJ kepengurusan yang lama kepada ketua terpilih Sudaryono. (foto: beritakarya.com)

Dalam pemungutan suara yang dilaksanakan tertutup, Sudaryono yang merupakan calon milineal mengungguli Yudianto Tri. Pria berusia 36 tahun tersebut meraih 179 suara sah, sementara Yudianto Tri 94 suara. Separuh lebih pengurus DPW dan DPD APPSI mengikuti Munas dan pemilihan suara secara virtual dalam rangka penerapan protokol kesehatan (prokes).

Kemenangan Sudaryono langsung disambut haru peserta Munas yang sebagian besar merupakan kalangan milenial. Nama Sudaryono pun menggema di ruangan Munas. Yel-yel ‘Pedagang-Pejuang, Pejuang-Pedagang’ yang menjadi jargon Sudaryono pun diteriakkan peserta.

Ketua DPW APPSI Sumut HM Husni memberikan hadiah sepatu Bunut kepada Ketua Umum DPP APPSI terpilih Sudaryono. (foto: beritakarya.com)

Dalam pidato kemenangan usai perhitungan suara, Sudaryono mengatakan, ia akan berkolaborasi dengan Yudianto Tri dan seluruh pengurus serta kader untuk bersama-sama membesarkan APPSI. “Terimaksasih kepada seluruh peserta Munas APPSI yang mempercayakan kepengurusan APPSI kepada kami. Kami akan tetap berkerjasama dan berkoordinasi dengan Pak Tri dalam menjalankan visi dan misi organisasi,” ujarnya.

Pengurus DPP APSI menerima hadiah Tooke Kopi dari HM Husni. (foto: beritakarya.com)

Sejatinya, lanjut Sudaryono, Munas APPSI bukanlan pertandingan sepakbola-dimana ada pemenang dan ada yang kalah. “Ini bukan Piala Dunia, tapi ini kompetisi demokratis dan saling menghormati, Pak Tri adalah bagian dari APPSI, dan kita akan sama-sama membesarkan organisasi ini. Saya juga mohon bimbingan, arahan dan tuntunan dari pengurus APPSI dari DPP, DPW hingga DPD,” sebutnya.

“Dengan niat yang tulus dan doa kepada Allah SWT, izinkan saya menjalankan visi dan misi untuk membantu dan membesarkan pedagang pasar. Nasib kita yang mengubahnya harus kita sendiri. “Allah Tak Akan Mengubah Nasib Suatu Kaum, Kecuali Kaum Itu Sendiri yang Mengubahnya,” ucap Sudaryono mengutip ayat suci Al-Quran.

Ketua DPW APPSI Sumut HM Husni mengulosi Ketua DPP APPSI terpilih Sudaryono. (foto: beritakarya.com)

Ditanya terpisah terkait program terbesar yang akan dilaksanakannya setelah terpilih, Sudaryono mengatakan ada beberapa yang akan dilakukan segera. Di antaranya advokasi pedagang pasar, sehingga terlindungi dan memiliki posisi tawar yang tinggi bila suatu ketika terjadi problem. Dia juga akan melakukan digitalisasi sistem, sehingga memudahkan pedagang pasar dalam beraktivitas.

Sementara Yudianto Tri yang terlihat kompak dengan Sudaryono mengucapkan selamat atas terpilihnya sang rekan sekaligus rivalnya tersebut. “Selamat kepada Mas Dar (panggilan Sudaryono, Red). Inilah (Sudaryono) tokoh muda yang akan membawa APPSI dan para pedagang pasar 5 tahun ke depan. Selamat berkerja, saya mendukung. Ini sejarah. Inilah Munas paling demokratis. Dan, saya bangga bagian dari demokrasi itu,” sebutnya.

HM Husni mengulosi Yudianto Tri. (foto: beritakarya.com)

Setelah penetapan Ketua Umum DPP APPSI periode 2021-2026, dilakukan penyerahan Pataka oleh Ketua Demisioner Ferry Juliantono kepada Sudaryono.

Di akhir acara, Ketua DPW APPSI Sumut HM Husni SE MM memberikan Uis (ulos Karo) kepada Sudaryono dan Yudianto Tri, sebagai tanda kehormatan dan kebesaran. Husni juga memberikan hadiah kepada keduanya dan seluruh pengurus DPP berupa sepatu produksi Sumut yang dahulu pernah melegenda dan meminta mereka untuk memakainya.

“Ini adalah sepatu Bunut dari Asahan. Dahulu sepatu ini pernah diekspor dan membanjiri pasar dalam negeri. Sepatu ini adalah hasil produksi UKM kebanggaan Sumatera Utara,” ujarn Husni. Di tempat yang sama, Husni juga memberikan hadiah bubuk kopi asli Sumut, ‘Tooke Kopi’ yang menjadi sponsor di Munas IV APPSI.

Ferry Juliantono menyerahkan Pataka APPSI kepada Sudaryono. (foto: beritakarya.com)

Kisah Peminum Kopi dari Ketua APPSI Terpilih

Sebelumnya, saat menyampaikan pidato kemenangan, Sudaryono sempat menyetir sebuah joke-cerita humor, ‘Kisah Peminum Kopi’. “Suatu ketika ada orang kaya, bahkan sangat kaya, yang sangat menyukai kopi. Suatu saat, orang kaya itu memiliki penyakit mata, matanya merah dan bengkak, sehingga sangat mengganggu aktivitasnya,” cerita Sudaryono.

Karena sangat kaya, orang itu pergi ke negara di Eropa untuk berobat, dan sembuh. Namun saat kembali ke Indonesia, penyakitnya kambuh kembali. Ia pun pergi ke Negara Eropa lainnya untuk berobat, dan sembuh. Tapi setelah tiba di tanah air, matanya kembali sakit. Hal itu berulang hingga beberapa kali.

Sudaryono melayani permintaan wawancara wartawan. (foto: beritakarya.com)

“Tak putus asa, orang kaya itu akhirnya berobat di Negara tetangga, mulai Singapura, Malaysia hingga Thailand. Sama seperti sebelumnya, ia berhasil sembuh. Namun saat kembali ke Indonesia, penyakitnya kembali kambuh,” tuturnya.

Akhirnya putus asa pun dialami si orang kaya. Ia bingung harus kemana mengobatkan matanya yang sakit. “Suatu waktu, orang kaya itu duduk di teras rumahnya sambil menikmati segelas kopi sambil meratapi matanya yang sakit. Kebetulan, saat itu keponakannya yang sarjana kedokteran melintas. Ia pun memanggilnya dan menceritakan penyakit matanya,” sambungnya.

“Sang keponakan pun tersenyum usai mendengar cerita si om (paman). Ia lalu berujar,” Kalau minum kopi, sendoknya diambil dari gelas om,” kata si keponakan. Ternyata mata orang kaya tersebut, karena selama ini sendok di gelas kopinya mencolok ke mata”.

Dari cerita ini, lanjut Sudaryono, ada ikhtibar yang bisa diambil dan cerita ini selalu kita alami dalam bentuk yang lain, tapi kita kerap kali terlambat menyadarinya. “Hikmah yang bisa kita ambil dari cerita ini, kadang-kadang kita bercita-cita mengubah dunia, tapi kita lupa diri sendiri. Karenanya seluruh kader APPSI harus berubah ke arah yang lebih baik, dan itu dimulai dari diri kita sendiri,” tandasnya. (*/ht)

Tinggalkan Balasan