Musa Rajekshah Lanjutkan Cita-cita Sang Ayah Bangun 99 Masjid dan Pesantren

BERITAKARYA.COM, MEDAN – Ketua DPD I Golkar Sumut H Musa Rajekshah lanjutkan cita-cita sang ayah, almarhum H Anif, membangun 99 masjid dan pesantren. Hal itu disampaikannya dalam unggahan di akun Facebooknya seperti dilihat, Kamis (26/8/21).

Diketahui, H Anif yang merupakan tokoh terbaik Sumatera berpulang ke rahmatullah Rabu kemarin (25/8/21). Perihal kondisi terakhir H Anif pun dikisahkan Musa Rajekshah dalam unggahannya tersebut.

Diawali dengan mengutip Al-Quran Surat Al-Fajr Ayat 27-30: “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.”

H Anif meninggal dunia dalam usia 82 tahun. Ribuan orang pun mengantarkannya ke peristirahatan terakhirnya. “Orangtua kami ini lahir tanggal 23 Maret 1939, berusia 82 tahun menjelang 83 tahun. Seperti yang Dadak (panggilan Musa Rajekshah kepada sang ayah)  katakan kepada kami, bahwa langkah, rezeki, pertemuan dan maut adalah rahasia Allah, kita hanya bisa berencana dan hanya Allah yang maha menentukan,” tulisnya.

“Sudah beberapa minggu belakangan ini Dadak kami sakit. Kami sekeluarga sudah berikhtiar, berupaya sekepemampuan kami, mendatangkan dokter, merawatnya dengan baik, untuk menyembuhkannya. Namun Allah SWT berkehendak, beliau mendahului kita semuanya”.

“Beliau pesan, kalaulah dikasi Allah umur, ingin menyelesaikan sampai dengan 99 masjid. Dadak bilang ingin mempersiapkan kematian dirinya. Saat ini, 21 masjid sudah dan sedang dibangun. Beliaupun bilang juga ingin punya pesantren. Semoga kami, seluruh keluarga besar, bisa melanjutkan apa yang menjadi cita-citanya.”

“Dadak, tak pernah sekalipun mengeluhkan sakitnya kepada kami, khususnya kepada saya. Baru tiga minggu terakhir ini saya tahu, dan kami terus dampingi dan rawat Dadak, berharap mendapat kesembuhan dari Allah SWT. Kami salut, bahkan walau sakitpun, Dadak tak juga mengeluh. Sejatinya seperti Dadak yang kami kenal, semangat pantang menyerah tak pernah mengeluh, terus berusaha dengan semangat. Dari yang tak punya apa-apa hingga seperti sekarang. Semangat pantang menyerah dan tak mengeluh jadi peninggalan yang paling berharga bagi kami sekeluarga.”

“Kami mohon dimaafkan segala kesalahan dan dosa almarhum. Semoga Allah melapangkan dan menerangkan kuburnya, menerima segala amal baiknya, mengampunkan dosa dosanya, dan Dadak diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin, Al Fatihah!” (*/ht)

Tinggalkan Balasan