Super Keji! Bocah 10 Tahun di Medan Diculik Gerombolan Berandal, Digilir di Atas Pick Up…

Pengacara korban, Irwansyah Nasution, saat memberikan keterangan kepada wartawan. (foto: mpol)

BERITAKARYA.COM, MEDAN – Super keji! Seorang bocah 10 tahun di Medan diculik oleh gerombolan pemuda berandal. Dipaksa naik ke mobil pick up. Ditelanjangi lalu disodomi dan dipaksa oral hingga mengalami trauma. Kasusnya telah dilaporkan ke Polrestabes Medan oleh tim pengcaranya, Irwansyah Nasution Law Office & Advocate. Semoga para pelakunya segera tertangkap dan mendapat hukuman setimpal.

Kondisi Psikis seorang anak berinisial R (10) yang menjadi korban kejahatan seksual di Medan mengalami trauma berat. Dari raut wajah si anak tersebut terlihat tekanan psikologis seperti saat hadir di Kantor Pengacara Irwansyah Nasution Law Office & Advocate di Jalan Teladan, Medan Rabu (1/9/21).

Dalam keterangannya kepada wartawan, R mengaku diculik lalu disodomi di dalam mobil pick up secara bergantian oleh pelaku yang diperkirakan 10 orang. Kejadian itu berlangsung pada 23 Agustus 2021. Tempat kejadian perkara (TKP)-nya di Jalan Selamat, Medan.

R mengaku, saat itu ia hendak ke grosir dekat rumahnya. Belum tiba di grosir, ia dipepet mobil pick up. Tanpa perlawanan, dia diangkat ke dalam mobil pickup tersebut. “Waktu itu mau ke grosir jalan kaki. Jadi, minta dikawani kawan-kawan tapi enggak yang mau ngawanin karena mamaknya lagi kerja. Ya udah, aku aja lah pergi. Sebelum sampai ke grosir itu, datang mobil pick up. Aku minggir, ya udah tiba-tiba berhenti. Ditangkapnya aku langsung digeretnya aku ke mobil pick up itu,” ujar R didampingi PA ibunya, serta Irwansyah Nasution alias Ibey-pengacaranya.

Lalu, kata R mobil pick up tersebut langsung melaju. Para pelaku dengan keji membuka celana korban untuk melancarkan aksi sodomi secara bergantian. Beberapa di antara pelaku ada yang memaksa R untuk melakukan oral. Bocah itu sempat melawan dan menolak, namun tak kuasa karena diancam akan dibunuh.

“Pick up-nya langsung jalan aja. Gelap di situ, ada senter. Celanaku dibuka paksa, tapi aku enggak mau. Habis itu, kelamin orang itu dimasukkan ke mulutku. Enggak mau aku. Nampak pisau, takutlah aku. Nurutlah aku, takut aku mati,” terang R.

Selain diancam bunuh pakai pisau, R juga disulut pakai api rokok pada kaki sebelah kirinya. Akibat sodomi dan oral yang dilakukan para pelaku, RAP muntah-muntah dan mengalami pedih pada lubang dubur, bahkan sempat tak mau makan selama 2 hari karena merasa jijik. “Muntah-muntahlah aku dalam pick up itu,” kata R.

PA, ibu kandung korban mengetahui kejadian mengenaskan itu sehari setelah putranya mengalami perlakuan biadab itu. PA curiga melihat kondisi anaknya yang murung dan mata bengkak serta jalan ibarat kesakitan.

“Kejadiannya hari Senin, jadi pada malam Selasa-nya itu baru dia mulai cerita pada saya. Saya bertanya, R kamu kok murung gitu. Mata kamu bengkak kayak baru nangis begitu,” tanya PA pada putranya seperti diceritakan kembali PA kepada wartawan.

Lalu, kata PA, putranya pun mulai bercerita meski sambil ketakutan.” Terus dia bilang, bunda saya takut di sini”. Takut kenapa, saya bilang. Disitulah dia cerita. Saya diancam kalau dikasih tahu bunda nanti katanya bunda dibunuh. Saya tanya, dibunuh sama siapa. Terus kata dia, ada orang yang mau bunuh bunda,” ujar PA menceritakan percakapan dengan anaknya.

“Tapi, kalau enggak R ceritakan yang sebenarnya, R juga akan diginikan setiap hari, kata dia. Emang R dijadikan apa, coba R cerita sama bunda saya bilang gitu,” tambah PA. “Sakit”, kata dia. Sakit apa emang saya bilang. Orang itu semua jahat kata dia. Tapi bunda janji, jangan tinggali R dulu kata dia,” timpal PA lagi. “Iya, bunda enggak tinggalin R lagi janji, saya bilang,” cerita PA.

Setelah berusaha meyakinkan putranya, akhirya R bercerita tentang pengalaman pahitnya dicabuli 10 pria dewasa. “Iya, orang itu memasukkin barang (alat vital) ke dalam mulut ku. Begitu pengakuann anak saya,” ujar PA lagi.

Menurut PA, putranya mengenali dua diantara 10 pelaku. Dua nama tersebut juga sudah turut dilaporkan ke Polrestabes Medan.

Awal R dibawa pakai pickup, pengakuannya pada PA ibunya saat mau jajan. “Saya bilang, nak emang kemana saya tanya dia. Saya mau jajan bunda dia bilang. Belum sampai warung, orang itu (pelaku) langsung menangkap. Dan saya dimasukin ke pick up, digeret katanya,” cerita PA.

Sementara itu, Irwansyah Nasution selaku penasehat hukum korban meminta agar pihak Satreskrim Polrestabes Medan untuk segera memproses laporan klienya dan secepat mungkin menangkap para pelaku.

“Kondisi psikologis korban sempat mengalami trauma berat, ia sempat merasa takut dan trauma saat lihat orang ruku’ dan sholat di masjid, mungkin terbayang kejadian itu. Saya minta Satreskrim Polrestabes Medan segera memproses dan menangkap para pelaku.”

“Kami menduga ini dilakukan oleh para predator anak. Kejadian ini seperti ada modus penculikan, kenapa saya katakan begitu karena pada saat kejadian korban dengan paksa naik ke atas pick up. Kami juga nanti akan menggandeng Komnas Anak untuk mengawal kasus ini,” terangnya. (*/ht/mt)

Tinggalkan Balasan