Mengenang H Anif (Bagian-3): Kapolri ‘Raib’ Jelang Pelantikan Kapolda Sumut
H Anif saat mengunjungi sahabatnya Jenderal (Purn) Widodo Budidarmo. (foto: repro)
BERITAKARYA.COM, MEDAN – Ada cerita menarik yang disampaikan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) 1974-1978, Jenderal (Purn) Widodo Budidarmo, tentang persahabatannya dengan H Anif. Kisah tersebut tertuang dalam buku Biografi H Anif: Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Mulslihat karya wartawan senior Toga Nainggolan, terbitan Trim Komunikata Publishing House, Bandung, 2014, seperti dikutip beritakarya.com, Jumat (3/9/21).
Jenderal Widodo diangkat menjadi Kapolri dalam usia relative muda, 47 tahun. Selama bertugas ia terkenal santun, lembut, namun sangat tegas. Dia berani mengungkap kasus korupsi yang melibatkan orang dekatnya sendiri, Deputi Kapolri Siswadji. Jenderal Widodo bahkan memproses secara hukum kasus yang melibatkan anak kandungnya.
H Anif mengenal Jenderal Widodo dan memiliki hubungan dekat saat ia menjabat sebagai Kapolda Sumut di akhir tahun 1960-an, sebelum kemudian diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya pada 1970.
Suatu ketika, Jenderal Widodo melakukan kunjungan kerja ke Medan. Di sinilah kehebohan terjadi. Saat itu kedatangan Kapolri untuk memimpin serah terima jabatan (sertijab) Kapolda Sumut. Begitu tiba di Medan, Jenderal Widodo menerima ajakan H Anif untuk menyempatkan berburu ke Besitang, Langkat, yang saat itu masih berupa hutan lebat. Turut dalam rombongan berburu itu H Rahmat Shah dan H Surya Paloh.
Karena keasyikan berburu, Kapolri sampai lupa dia harus memimpin sertijab di Mapolda Sumut. Seluruh pejabat teras Polda Sumut langsung heboh. Bagaimana tidak, orang nomor satu di Polri tidak diketahui rimbanya, dan memang benar-benar sedang berada di rimba. Padahal jadwal pelantikan tinggal sebentar lagi. Apalagi saat itu belum ada alat komunikasi mobile seperti saat ini.
“Sebenarnya saya sudah mengingatkan. Tapi beliau (Jenderal Widodo, Red) bilang, “Ah, biarlah sebentar lagi”. Dia mengatakannya sambil tidur-tiduran di atas tikar di depan pondok-pondok yang kami dirikan di hutan,” kenang H Anif terkekeh. Jenderal Widodo pun tak bisa menahan gelaknya ketika diikatkan tentang cerita ‘raibnya’ Kapolri saat itu. (*/Bersambung)