Mengenang H Anif (Bagian-6): ‘Jimat’ Rahasia di Balik Kesuksesan

BERITAKARYA.COM, MEDAN – “Kegigihannya berusaha memang tak terikuti”. Itu kalimat yang dilontarkan almarhum H Marzuki saat ditanya soal H Anif. H Marzuki adalah sahabat H Anif. Mereka sama-sama terlibat dalam Pemuda Pancasila (PP) sejak awal berdirinya organisasi kemasyarakatan (Ormas) tersebut.

Mantan Ketua PP tersebut mengatakan, awalnya ia bingung apa resep rahasia H Anif menembus semua rintangan dalam merintis usaha hingga sukses besar. “Mungkin nyali dia memang sangat besar, itu diakui semua orang yang mengenalnya cukup baik. Tapi bahkan nyali orang paling nekat pun ada batasnya. Dia ( H Anif) kok sepertinya tak takut apa pun!” kata almarhum H Marzuki dalam buku Biografi H Anif: Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat karya wartawan senior Toga Nainggolan terbitan Trim Komunikata Publishing House, Bandung, 2014, seperti dikutip, Senin (13/9/21).

Belakangan Marzuki mulai mengerti, H Anif memang punya sebuah ‘Jimat’ rahasia, yakni penghormatan yang luar biasa kepada ibunya.

“Saya belum pernah melihat orang yang setiap menyalami ibunya bukan cuma cium tangan, tapi langsung berlutut,  bersimpuh. Itu luar biasa. Jika Anda berkesempatan melihat bagaimana dia menghormati ibunya, Anda akan mengerti apa yang saya maksudkan,” katanya.

Dia yakin, restu seorang ibu, wanita yang melahirkan kita, adalah ridha dari Allah SWT. Dan, jika Allah sudah meridhai kita, masalah apalagi yang  terlalu besar untuk diatasi?

Marzuki juga melihat H Anif bisa menggantikan posisi ayahnya, Tuan Kabul yang wafat tahun 1975, dengan menjadi pengayom kepada adik-adiknya yang 14 orang.

“Ada ungkapan terkenal, ketika sang ayah meninggal, yang menjadi yatim adalah anak tertua. Karena bagi adik-adiknya, masih ada dia sebagai pengganti,” kata Marzuki, dan mengakui kemampuan H Anif untuk memerankan sosok pengganti itu.

“Itu juga bisa kita lihat dari bagaimana adik-adiknya sangat menghormati dia,” tuturnya. (*/ Bersambung)

Tinggalkan Balasan