Bupati Labura Marah, Murid SDN Bulu Inas Tak Lancar Membaca Karena 11 Guru Jarang Masuk, Sanksi Tegas Menanti

Bupati Labura Hendri Yanto Sitorus saat pimpin rapat pemanggilan 11 guru SDN Bulu Inas. (foto: ist/beritakarya.com)

BERITAKARYA.COM, LABURA – Pak Bupati kecewa sekaligus marah. Ini karena sebagian murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 118423 Desa Bulu Inas kurang lancar membaca dan tak bisa berhitung. Penyebabnya karena 11 guru di SDN tersebut jarung masuk untuk mengajar. Sanksi tegas pun menanti para gurus tersebut.

Bupati Labura Hendri Yanto Sitorus. (foto: ist/beritakarya.com)

“Saya kecewa atas apa yang telah terjadi di SD Negeri Bulu Inas, mendengar laporan dari Pak Wabup H Samsul Tanjung saat melakukan sidak (inspeksi mendadak) di SD Negeri 118423 Bulu Inas, beberapa hari yang lalu. Beliau sedih saat menceritakan ada beberapa murid yang kurang lancar membaca dan berhitung,” tulis Bupati Labuhanbatu Utara (Labura) Hendri Yanto Sitorus dalam unggahan di media sosialnya, Sabtu (18/9/21).

(foto: ist/beritakarya.com)

Mendengar laporan dari Wakil Bupati, Hendri Yanto yang merupakan kader Partai Golkar tersebut langsung memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) untuk memanggil kepala sekolah dan 11 guru di SDN tersebut. “Saya memerintahkan Sekda agar menggelar rapat dengan pihak sekolah berserta guru-guru. Saya dan wabup menegur 11 orang guru, tenaga pengajar yang jarang masuk,” tambahnya.

(foto: ist/beritakarya.com)

“Dalam rapat itu kami mendapatkan pengakuan guru yang jarang masuk, saya sangat kecewa dan marah, saya akan memberikan sanksi atas tindakan yang kalian (guru-guru yang jarang masuk, Red) lakukan. Saya minta kepada kepala sekolah dan guru agar membuat komitmen atau surat pernyataan,” imbuhnya.

Hendri Yanto mengatakan, dalam surat pernyataan tersebut tertulis, dalam satu bulan ke depan seluruh murid di SDN tersebut harus sudah bisa membaca dan berhitung, jika tidak sanksinya sangat fatal. “Bila dalam waktu satu bulan ke depan ini anak-anak SD Negeri Bulu Inas masih tidak lancar membaca dan berhitung, saya tidak akan perpanjang SK guru yang berstatus honor,” tegasnya.

(foto: ist/beritakarya.com)

“Bagi guru yang berstatus ASN akan saya mutasikan dan (guru yang berstatus) CPNS akan saya pastikan tidak mendapatkan 100 persen PN- nya. Saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi, ke depannya kami akan berjalan di sekolah-sekolah yang ada di Labura, terkhusus sekolah dasar, kepada wali murid saya meminta maaf atas tindakan guru-guru kami,” tukasnya. (*/ht)

Tinggalkan Balasan